Pernah naik mobil, kan? Ketika kita menaiki mobil yang melaju dengan
cukup kencang dan berbelok dengan tajam, maka kita merasa tubuh kita terlempar
ke arah yang berlawanan dengan arah belokan mobil. Jika mobil berbelok tajam ke
kiri, tubuh kita terlempar ke kanan. Sebaliknya, jika mobil berbelok tajam ke kanan,
tubuh kita terlempar ke kiri. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Pada abad ke-17, hidup seorang fisikawan legendaris bernama Sir Isaac
Newton. Newton menyatakan bahwa sekali sebuah benda bergerak, maka benda itu cenderung
akan terus bergerak lurus dengan kecepatan
konstan. Jadi, sifat asli pergerakan semua benda adalah bergerak lurus.
Ketika mobil melaju dalam lintasan lurus, kita sebagai penumpang di
dalamnya pun melaju dengan arah dan kecepatan yang sama dengan mobil. Dalam keadaan
ini, penumpang nyaman-nyaman saja. Akan tetapi ketika mobil berbelok, tubuh
penumpang “ingin” tetap bergerak lurus. Hal ini membuat lintasan pergerakan antara
mobil dan tubuh penumpang tidak sama. Perhatikan Gambar 1 di bawah ini agar
lebih jelas.
Gambar 1 |
Gambar 1 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan arah pergerakan antara mobil
dan tubuh penumpang. Mobil bergerak ke kiri, sedangkan tubuh penumpang “ingin”
tetap bergerak lurus. Di dalam mobil, penumpang merasa tubuhnya terlempar ke
kanan, padahal sebenarnya tubuhnya cuma bergerak lurus seperti pergerakan mobil
sebelumnya. Perasaan terlempar ke kanan disebabkan oleh adanya pembandingan dengan
arah mobil yang berbelok ke kiri.
Mungkin Anda bertanya mengapa saya menambahkan kata “kecenderungan” ketika
menyebutkan pergerakan tubuh penumpang. Hal ini dikarenakan, pada kenyataannya,
tubuh penumpang tetap berada di dalam mobil, dan oleh sebab itu, secara umum tubuh
penumpang tetap berbelok mengikuti arah pergerakan mobil meskipun ada efek terlempar.
Anda juga mungkin bertanya, mengapa mobil dapat berbelok? Bukankah teori
Newton berlaku untuk semua benda termasuk mobil? Bukankah mobil juga memiliki
kecenderungan untuk tetap bergerak lurus? Ya, benar. Sebenarnya mobil juga
memiliki kecenderungan untuk bergerak lurus. Sebenarnya mobil juga mengalami
efek terlempar ke kanan. Hanya saja, pada kasus ini, kita anggap bahwa kecepatan
dan ketajaman belokan mobil tidak terlalu besar sehingga mobil tetap dapat
berbelok ke kiri. Jika mobil terlalu kencang dan berbelok terlalu tajam, maka mobil
akan terguling akibat adanya kecenderungan untuk tetap bergerak lurus tersebut.
Jika Anda cukup jeli, Anda mungkin bertanya, mengapa efek lemparan ini
tidak terjadi ketika kita mengendarai sepeda motor?
Pergerakan mobil memiliki perbedaan dengan pergerakan sepeda motor. Mobil
memiliki empat roda sehingga pergerakannya relatif selalu tegak lurus dengan
jalanan. Sementara itu, sepeda motor hanya memiliki dua roda sehingga
pergerakannya tidak selalu tegak lurus dengan jalanan. Ketika berbelok ke kiri,
badan motor ikut miring ke kiri. Tubuh penumpang motor pun ikut miring ke kiri.
Kemiringan ini menetralisir efek lemparan ke kanan, karena efek lemparan
tersebut tertahan oleh bidang jalanan. Kemiringan ini tampak sangat jelas pada pergerakan
sepeda motor balap, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 |
*******
(Ditulis oleh Doni Aris Yudono)