Coba bayangkan jika saya
mengajukan sebuah permintaan kepada Anda:
“Tolong berikan saya dua air”
Jika saya mengajukan permintaan seperti itu, apa yang ada di benak Anda? Pasti Anda merasa bingung. Anda juga pasti langsung bertanya: Dua air? Duanya dua apa? Dua tetes? Dua cangkir? Atau dua ember?
Dari ilustrasi ini, langsung tampak jelas bagi kita akan pentingnya satuan. Tetes, cangkir, dan ember dalam contoh di atas merupakan satuan dari banyaknya air. Tanpa adanya satuan, kita sulit menyatakan banyaknya air.
Satuan dapat didefinisikan
sebagai suatu ukuran tertentu yang
menyatakan banyak satu unit besaran tertentu. Satuan berasal dari kata dasar
“satu”. Jadi, satuan memang dimaksudkan untuk menyatakan sebanyak apa ukuran
“satu” dari suatu besaran.
Sekarang, misalnya kita
menyatakan sejumlah air dengan satuan ember. Permasalahan baru pun timbul
karena ukuran ember di dunia ini beraneka ragam. Si A dan Si B mungkin
sama-sama menyatakan bahwa mereka memiliki air sebanyak dua ember, namun banyaknya
air yang mereka miliki pasti akan berbeda jika ukuran embernya berbeda. Dengan demikian,
ternyata kita tidak hanya membutuhkan satuan, namun kita juga membutuhkan
satuan yang standar.
Satuan yang standar adalah satuan
yang ukurannya telah disepakati bersama dan diberlakukan secara luas. Salah
satu contoh satuan standar untuk menyatakan banyaknya air adalah liter. Ukuran satu
liter air di manapun pasti akan selalu sama.
Agar suatu satuan standar memiliki
ukuran yang selalu tetap, maka satuan standar tersebut harus didefinisikan. Kita ambil contoh satuan liter. Satuan liter merupakan turunan dari satuan meter. Satu meter didefinisikan sebagai
jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 detik. selama standar satu meter tetap, maka standar satu liter pun tetap.
Bahan Renungan untuk Anda:
Menurut Anda, apakah
satuan-satuan yang tidak standar sudah
tidak diperlukan lagi di jaman modern ini?
*******
(Ditulis oleh Doni Aris Yudono)
0 komentar:
Posting Komentar