Pernahkah Anda bepergian ke dataran tinggi Dieng, Gayo, atau dataran
tinggi lainnya? Jika pernah, tentu Anda tahu bahwa suhu udara di dataran tinggi
lebih dingin daripada suhu udara di dataran rendah. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Bukankah posisi dataran tinggi lebih dekat ke arah matahari?
Pertama-tama, konsep yang harus di-clear-kan
untuk memahami fenomena ini adalah perbedaan keadaan udara antara di dataran
rendah dan di dataran tinggi.
Perhatikan Gambar 1. Udara melingkupi permukaan bumi kita hingga ketinggian sekitar 560 km.
Kumpulan udara yang melingkupi bumi ini disebut juga atmosfer. Salah satu sifat
udara adalah lentur, bagaikan karet yang bisa dimampatkan. Karena pengaruh gaya
gravitasi bumi, setiap lapisan udara akan menindih lapisan udara di bawahnya. Akibatnya, udara yang posisinya lebih
rendah akan lebih mampat daripada udara yang posisinya lebih tinggi. Jika udara
memampat, itu artinya kerapatannya membesar. Istilah lain yang juga sering
digunakan adalah tekanan. Jika udara memampat, tekanannya akan membesar.
Gambar 1 |
Jadi, udara di dataran rendah lebih mampat daripada udara di dataran tinggi.
Lantas, apa yang terjadi jika udara semakin mampat? Jika udara semakin mampat,
itu artinya jumlah partikel udara semakin banyak per satuan volumenya. Dengan demikian,
jumlah partikel udara di dataran rendah lebih banyak daripada jumlah partikel
udara di dataran tinggi.
Ketika matahari menyinari bumi, itu artinya matahari memberi energi
pada segala sesuatu yang ia sinari, termasuk partikel udara. Masing-masing
partikel udara tersebut menerima energi sinar matahari yang (relatif) sama. Dengan
demikian, semakin banyak partikel udaranya, semakin banyak pula energi sinar
matahari yang terserap. Energi-energi yang terserap tersebut kemudian akan “bermetamorfosis”
menjadi panas.
Sampai di sini, semuanya semakin jelas. Karena jumlah partikel udara
di dataran tinggi lebih sedikit daripada jumlah partikel udara di dataran
rendah, maka jumlah energi matahari yang terserap di dataran tinggi akan lebih
sedikit, sehingga panas yang terbentuk tidak sebanyak panas di dataran rendah. Itulah
sebabnya udara di dataran tinggi lebih dingin.
Bahan Renungan untuk Anda:
Jika dinginnya cuaca di dataran tinggi disebabkan oleh dinginnya
udara, lantas mengapa air, tanah, dan benda-beda lainnya di dataran tinggi juga
dingin?
*******
(Ditulis oleh Doni Aris Yudono)
informasi yg bermanfaat kang, :) nice..
BalasHapusterus jawaban renungannya apa ya
BalasHapuslae, boleh ngasih saran ga ? supaya lae bikin referensinya di blog lae ini supaya jelas.. hehe... ini karna saya bungung membandingkan bahwa anda bilang perbedaan suhu di dataran tinggi itu juga dipengaruhi tekanan,(Jika udara memampat, itu artinya kerapatannya membesar,Istilah lain yang juga sering digunakan adalah tekanan). dibandingkan di situs ( http://buildnesiafoundation.wordpress.com/iptek/ ) diberitahu bahwa (Tekanan dan volume udara tidak mempengaruhi suhu.) tks mohon penjelasannya :)
BalasHapusKalo begitu mengapa pada malam hari di dataran rendah tetap panas? Padahal tidak ada energi matahari yg mau diserap
BalasHapusThanks. Informasinya sangat bermanfaat
BalasHapus